Previous Next
  • Robotic Surgery

    Sistem komputerisasi dan teknologi medis yang canggih telah membantu para dokter untuk memberikan pengobatan yang semaksimal mungkin kepada pasiennya. Pembedahan konvensional selalu berkonotasi dengan luka operasi yang besar, resiko operasi yang tinggi dan masa pemulihan yang lama. Paradigma ini secara bertahap telah dikurangi dengan adanya kemajuan dibidang Minimal Invasive Surgery (MIS) ...

  • Laparoskopi

    Laparoskopi merupakan tindakan bedah yang mengunakan teknik Minimaly invasive surgery (bedah invasif minimal) dimana dokter menggunakan teleskop/camera kecil yang dimasukkan kedalam perut dan instrumen bedah dalam bentuk mini. ...

  • Thorakoskopi

    Thorakoskopi adalah tindakan bedah minimal akses yang dilakukan untuk memeriksa dan menangani kelainan atau penyakit, khususnya pada rongga dada. Tindakan pelayanan bedah toraks bertujuan untuk memperbaiki fungsi anatomis dan fisiologis paru-paru melalui operasi sehingga berfungsi lebih baik daripada sebelumnya ...

  • Endoskopi

    Endoskopi adalah suatu prosedur medis untuk mengamati bagian dalam tubuh (dalam hal ini saluran cerna) tanpa melakukan operasi besar, dan merupakan alat penunjang canggih yang digunakan untuk. menegakkan diagnosis dan mengobati kelainan / penyakit saluran cerna atas maupun saluran cerna bawah secara canggih ...

  • Artroskopi

    Artroskopi (yang juga dinamakan operasi artroskopik) adalah suatu operasi invasif dimana digunakan untuk tujuan mendiagnosa ataupun pengobatan tulang sambung yang rusak dengan menggunakan atroskop, suatu jenis endoskop yang dimasukan dalam tulang sambung melalui lubang kecil ...

  • ESWL

    ESWL (Extracorporeal shock wave lithotripsy) adalah tindakan pemecahan batu saluran kencing (ginjal,ureter.kandung kemih) dengan gelombang kejut (Shock wave) tanpa pembedahan sama sekali. Batu saluran kencing akan pecah menjadi fragmen kecil sekali sehingga dapat keluar spontan bersama air kencing ...

  • Ureteroskopi

    Ureteroskopi adalah tindakan bedah minimal akses yang dilakukan untuk memeriksa dan menangani kelainan atau penyakit, khususnya pada saluran kemih. Tindakan ini dilakukan dengan alat endoskopi yang dimasukkan melewati saluran uretra (saluran kemih yang mengalirkan urin dari kandung kemih), kandung kemih, dan kemudian melewati ureter (saluran kemih dari ginjal menuju kandung kemih) ...

  • Bedah Endovascular

    Bedah endovascular adalah salah satu bentuk bedah akses minimal yang dibuat untuk memasuki pembuluh darah besar guna mengatasi berbagai penyakit pada pembuluh darah. Operasi endovascular merupakan bentuk operasi invasif minimal yang dirancang untuk mengakses berbagai bagian tubuh melalui pembuluh darah utama. Teknik endovascular awalnya dirintis untuk tujuan diagnostik oleh ahli radiologi ...

  • ARMIS ( Advanced Robotic and Minimal Invasive )

    ARMIS adalah layanan bedah khusus oleh tim dokter bedah terlatih yang memanfaatkan teknologi bedah termutakhir yang ada di dunia saat ini. Bedah minimal hanya membuat beberapa sayatan kecil berukuran beberapa milimeter untuk melakukan operasi. ...

Thursday, 12 January 2023

Dunia kesehatan kini semakin maju dengan hadirnya teknologi untuk prosedur medis operasi, yakni robotic surgery. Kesehatan menjadi salah satu aspek terpenting dalam kehidupan karena menyangkut kemampuan serta kenyamanan dalam beraktivitas. Oleh sebab itu, dunia kedokteran memiliki peran penting dalam pengobatan berbagai penyakit yang diderita oleh manusia di seluruh dunia.

Dari waktu ke waktu, dunia kedokteran menghadirkan berbagai terobosan baru, baik dalam ilmu pengetahuan maupun peralatan. Seiring semakin berkembangnya zaman, teknologi semakin dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai metode serta pengobatan medis. Salah satunya yaitu dengan mengembangkan mesin robotik untuk prosedur pembedahan. BMHS (Bundamedik Healthcare System) menghadirkan ARMIS, Advanced Robotic Minimal Invasive Surgery, yaitu layanan bedah khusus yang dilakukan oleh tim dokter bedah profesional dan terlatih dengan pemanfaatan teknologi canggih serta mutakhir guna menimimalisir sayatan besar pada pembedahan. Hal ini membuat perawatan bisa lebih efektif dan masa penyembuhannya lebih cepat.

Prosedur Medis Robotic Surgery dan Aplikasinya

Salah satu teknologi unggulan yang dipakai oleh tim ARMIS (Advanced Robotic Minimal Invasive Surgery) BMHS yaitu bedah robotik. Sesuai dengan namanya, prosedur bedah ini melibatkan sistem robot dalam implementasinya. Meski demikian, bukan berarti prosedur pembedahan tersebut seluruhnya dikendalikan oleh robot. Sistem robot hanya digunakan sebagai pendukung dengan memanfaatkan sistem komputerisasi.

Pada prosedur ini, peran dokter bedah tetap menjadi yang utama. Bedah robotik tidak dapat berjalan secara begitu saja dengan sendirinya tanpa kendali dokter. Dokter bedah alias tetap bertanggung jawab penuh dalam membuat keputusan medis selama pembedahan berlangsung. Aplikasi atau penerapan robotic surgery meliputi beberapa penanganan pada layanan spesialisasi seperti urologi, ginekologi, bedah jantung dan toraks, bedah onkologi, operasi THT, hingga bedah digestif. Berikut ini beberapa contoh aplikasinya.

  1. Bidang Urologi

Jenis operasi pada bidang urologi yang dapat mengaplikasikan prosedur operasi robotik yaitu radikal prostatektomi, donor nefrektomi, nefrektomi, sistektomi, hingga implantasi ureter. BMHS (Bundamedik Healthcare System) memiliki tenaga spesialis urologi yang siap menangani Prosedur ini.

  1. Bidang Ginekologi

Dalam wilayah ginekologi, jenis operasi robotik bisa diaplikasikan pada prosedur histerektomi total dan radikal, reanastomosis tuba, serta miomektomi dan kistektomi. BMHS (Bundamedik Healthcare System) melayani prosedur ini dan dilakukan oleh spesialis ginekologi yang terlatih.

  1. Bidang Digestif

Operasi digestif dengan bantuan alat robotik dapat diterapkan pada prosedur gastrektomi, reseksi kolon, kolesistektomi, reseksi usus, hemikolektomi, reseksi pankreas, bedah intra rektal, dan beberapa prosedur lainnya. BMHS (Bundamedik Healthcare System) memiliki spesialis bedah digestif untuk prosedur ini.

Prosedur Medis Laparoskopi dan Keuntungannya

Selain Prosedur robotic surgery, ARMIS juga memiliki layanan laparoskopi atau operasi lubang kunci. Tindakan ini merupakan prosedur bedah minimal invasif, dengan cara membuat sayatan kecil pada bagian dinding perut. Prosedur laparoskopi memungkinkan pasien menjalani masa penyembuhan dalam waktu relatif lebih cepat dibandingkan jika menjalani operasi besar. Di samping itu, prosedur laparoskopi juga bertujuan meminimalisir risiko pada operasi mayor. Tujuan dari prosedur laparoskopi cukup beragam. Biasanya dokter akan mempertimbangkan prosedur ini untuk tujuan sebagai berikut:

  1. Melakukan pemeriksaan sekaligus melakukan penanganan jika ditemukan tumor yang tumbuh dalam panggul atau perut.
  2. Mengatasi endometriosis
  3. Mengambil sampel jaringan dari tubuh pasien untuk kebutuhan pemeriksaan biopsi
  4. Pemeriksaan terhadap kista, fibroid, hingga infeksi di organ reproduksi

Sementara itu, keuntungan dari prosedur laparoskopi juga sangat banyak. Dokter melakukan sayatan yang sangat kecil dengan ukuran 5-10 mm saja sehingga hanya akan menimbulkan luka operasi minimal, tidak seperti operasi besar. Prosedur laparoskopi juga dapat mengurangi rasa nyeri pasca operasi sehingga memungkinkan pasien pulih dalam waktu lebih cepat. Risiko pendarahan serta perlengketan juga bisa diminimalisir dengan prosedur laparoskopi.

Pengembangan teknologi di dunia kedokteran semakin memudahkan perawatan dan pengobatan pasien. Jika Anda ingin segera pulih pasca operasi, tidak ada salahnya memanfaatkan layanan prosedur robotic surgery dan laparoskopi dari ARMIS pada unit layanan BMHS (Bundamedik Healthcare System).














Informasi dan Pendaftaran :
Call Centre : 1-500-799



www.bunda.co.id
www.roboticsurgeryindonesia.com

Thursday, 10 March 2022

Kista ovarium adalah massa berupa kantong berisi cairan di ovarium atau di permukaannya, bisa berukuran kecil –besar, cystic atau padat, jinak ataupun ganas.  Wanita normal memiliki dua ovarium - seukuran dan berbentuk almond - di setiap sisi rahim. Sel Telur (ovum) yang berkembang dan matang di ovarium, dilepaskan dalam siklus bulanan selama tahun-tahun pada usia subur.

Kista ovarium merupakan  tumor yang paling umum dengan prevalensi melebihi 30% dan potensi keganasan hanya 2%. Kejadian tersering pada usia 20 – 40 tahun. Kebanyakan kista ovarium menimbulkan sedikit atau tidak ada ketidaknyamanan dan tidak berbahaya. Sebagian besar menghilang tanpa pengobatan dalam beberapa bulan.

Namun, jika kista ovarium ini memiliki ukuran yang besar, persisten, dan simtomatis (mis.menyebabkan nyeri) maka pemeriksaan lanjutan perlu dilakukan untuk mengetahui jenis kista dan adanya komplikasi yang dapat terjadi seperti ruptur kista yang dapat menyebabkan perdarahan dan torsio ovarium. Pada kasus-kasus tersebut terapi pembedahan seperti pengangkatan kista bahkan ovarium mungkin dibutuhkan. 

Jenis :

  1. Kista Ovarium Fisiologis
    Kista folikuler dan kista luteal
  2. Kista Ovarium Patologis
    Jinak : Kistadenoma, Teratoma, Endometrioma
    Ganas : Kanker Ovarium

Faktor Resiko :

  • Nullipara
  • Melahirkan pertama kali diatas usia 35 tahun
  • Gangguan hormonal
  • Endometriosis
  • Penyakit Radang Panggul yg berat
  • Riwayat Kista Ovarium sebelumnya

Penyebab :

Ovarium Anda biasanya menumbuhkan struktur seperti kista yang disebut folikel setiap bulan. Folikel menghasilkan hormon estrogen dan progesteron dan melepaskan sel telur saat Anda berovulasi. Jika folikel bulanan normal terus tumbuh, itu dikenal sebagai kista fungsional.

 Ada dua jenis kista fungsional:

  • Kista folikel. Di sekitar titik tengah siklus menstruasi Anda, sel telur keluar dari folikelnya dan berjalan ke tuba falopi. Kista folikel dimulai ketika folikel tidak pecah atau melepaskan telurnya, tetapi terus tumbuh.
  • Kista korpus luteum. Ketika folikel melepaskan telurnya, ia mulai memproduksi estrogen dan progesteron untuk pembuahan. Folikel ini sekarang disebut corpus luteum. Terkadang, cairan menumpuk di dalam folikel, menyebabkan korpus luteum tumbuh menjadi kista.

Kista fungsional biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan rasa sakit, dan sering hilang dengan sendirinya dalam dua atau tiga siklus menstruasi.

Kista lainnya

Jenis kista yang tidak berhubungan dengan fungsi normal dari siklus menstruasi Anda meliputi:

  • Kista dermoid/ teratoma, ini dapat berisi jaringan, seperti rambut, kulit atau gigi, karena terbentuk dari sel embrio. Mereka jarang bersifat kanker.
  • Kistadenoma. Tumbuh di permukaan ovarium dan berisi lendir.
  • Endometrioma. Sebagai akibat dari suatu kondisi di mana sel-sel endometrium rahim tumbuh di luar rahim Anda (endometriosis). Beberapa jaringan dapat menempel pada ovarium Anda dan mengakibatkan kista Endometrioma.

Gejala

  • Nyeri panggul — nyeri tumpul atau tajam di perut bagian bawah di sisi kista
  • Rasa penuh atau berat di perut Anda
  • Kembung

Diagnosa

Pemeriksaan ginekologi. Kista ovarium dapat didiagnosis dengan pemeriksaan panggul. Tergantung dari ukuran dan jenis kista (padat, cairan atau campuran) kista ovarium membutuhkan pemeriksaan penunjang lainnya seperti :

  • Tes kehamilan. Jika positif kemungkinan kista korpus luteum.
  • USG panggul, CT Scan dan MRI. Dapat menentukan lokasi kista, membantu mengidentifikasi lokasinya dan menentukan apakah itu padat, berisi cairan atau campuran.
  • Laparoskopi. Selain mendiagnosa kista ovarium, prosedur ini bisa mengangkat kista ovarium pada saat yang bersamaan.
  • Tes darah CA125. Sering meningkat pada wanita dengan kanker ovarium. Peningkatan kadar CA 125 juga dapat terjadi pada kondisi non-kanker, seperti endometriosis, fibroid rahim, dan penyakit radang panggul.

Terapi

  • Penentuan dari terapi dibawah ini bergantung pada usia, jenis dan ukuran kista dan gejala.
  • Observasi. Dalam banyak kasus, Anda dapat menunggu dan diperiksa ulang untuk melihat apakah kista hilang dalam beberapa bulan
  • Obat2an. Seperti kontrasepsi hormonal / pil KB, untuk mencegah kista ovarium berulang. Namun, pil KB tidak akan mengecilkan kista yang ada.
  • Operasi dengan cara konvensional seperti Laparotomy/Open Surgery atau operasi bedah minimal dengan Laparoscopy ataupun dengan menggunakan robot.
  • Tindakan operasi diperlukan jika kista berukuran besar > 5cm, kista ovarium kompleks, tidak mengecil dalam waktu 2-3 bulan atau menyebabkan rasa sakit, serta kista ovarium yang timbul saat menopause.

Jenis pembedahan : Hanya dilakukan pengangkatan kista nya (kistektomi ovarium). Mengangkat sebagian atau seluruh indung telur (ooforektomi).

Jika massa kistik bersifat kanker, Anda akan dirujuk ke spesialis kanker ginekologi. Dalam hal ini perlu dilakukan pengangkatan rahim, ovarium, dan saluran tuba (histerektomi total) dan organ2 yang terdapat anak sebar kanker, sesudahnya bisa dilanjutkan dengan kemoterapi atau radiasi.

Komplikasi

  • Keganasan : Massa ovarium kistik yang berkembang setelah menopause mungkin bersifat kanker (ganas).
  • Torsi ovarium : Kista yang membesar, meningkatkan kemungkinan terpelintirnya ovarium (torsi ovarium) yang menyakitkan.
  • Pecahnya kista ovarium menyebabkan rasa sakit yang parah dan pendarahan internal.

Kapan harus ke dokter :

  • Cari pertolongan medis segera jika Anda memiliki:
  • Nyeri perut atau panggul yang tiba-tiba dan parah
  • Nyeri disertai demam atau muntah
  • Tanda – tanda Syok seperti kulit dingin dan lembap, pernapasan cepat, pusing atau lemas

 

dr. Aries Joe, SpOG - Tim Robotic Surgery













www.bunda.co.id
www.roboticsurgeryindonesia.com

Thursday, 3 March 2022

Serupa Tapi Tak Sama, ini Perbedaan Miom dan Kista

Posted by Bundamedik Healthcare System | 09:31 Categories: , ,

Perbedaan miom dan kista perlu dipelajari lebih dalam untuk menghindari kesalahan penanganan karena banyak yang menganggap keduanya sama karena bentuk miom dan kista yang berupa benjolan dalam organ tubuh. Berikut adalah penjelasan mengenai miom dan kista serta bagaimana cara membedakan keduanya.

Baca Juga: Kista Ovarium - Gejala, Penyebab dan Penanganannya

Mengenal Apa Itu Miom

Sebelum membahas perbedaan miom dan kista, Anda perlu mengenal keduanya dengan benar. Miom, atau disebut juga fibroid, adalah tumor jinak pada dinding rahim (uterus) yang dapat tumbuh besar hingga menyebabkan nyeri dan perdarahan hebat saat menstruasi.

Gejala umum miom berupa perdarahan dari vagina, perut kram, nyeri panggul saat menstruasi, serta sering buang air kecil.

Mengenal Apa Itu Kista

Kista merupakan benjolan di bawah kulit yang berisi cairan, udara, atau zat padat seperti rambut yang dapat tumbuh di bagian tubuh manapun, termasuk dalam ovarium dan payudara. Kista dapat diakibatkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, radang, atau keturunan. Namun, penyebab utama kista adalah adanya penyumbatan yang mengakibatkan penumpukan cairan atau udara.

Kista tidak memiliki gejala yang dapat langsung dirasakan seperti nyeri atau pendarahan, namun pertumbuhannya cenderung aktif dan cepat membesar. Karena kista juga dapat tumbuh dalam ovarium, hal ini yang membuat beberapa orang tidak mengenal perbedaan miom dan kista dengan baik. Terutama karena kista ovarium yang telah membesar akan menyebabkan gejala nyeri atau pendarahan serupa dengan miom

Tumor

Setelah membahas perbedaan miom dan kista, Anda juga perlu mengenali apa itu tumor karena keduanya dikategorikan sebagai tumor jinak. Tumor adalah masa dari jaringan abnormal di dalamnya berisi daging atau berbentuk cairan.

Tumbuh dapat tumbuh pada tulang, organ dalam, jaringan lunak, dan organ tubuh lainnya, luar maupun dalam. Terdapat 2 tipe tumor, yakni ganas yang merupakan kanker, dan jinak yang hanya berupa benjolan seperti kista dan miom.

Tumor jinak tidak menyebar, namun tetap dapat tumbuh membesar dan menimbulkan masalah serius jika tidak diobati. Ukurannya yang membesar akan menyebabkan gangguan kesehatan. Sedangkan tumor ganas lebih sulit diobati karena bersifat agresif dan tumbuh menyebar dan menggerogoti organ dan bagian tubuh lain.

Baca Juga: Bunda Oncology Clinic, Wujudkan Harapan Baru untuk Survival Cancer

Penyebab Timbulnya Miom

Dari penjelasan, Anda telah mengetahui perbedaan miom dan kista. Lalu apa yang menjadi penyebab munculnya miom dalam tubuh? Berikut beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab kemunculan miom dalam tubuh:

  • Faktor genetik atau keturunan menduduki persentase paling besar terhadap munculnya tumor jinak tersebut.
  • Hormon estrogen dan progesterone yang berlebih dalam tubuh khususnya ovarium. Sedangkan kista lebih dipengaruhi oleh kadar hormon androgen yang terdapat dalam jumlah tinggi dan menyebabkan kista.
  • Wanita yang mengalami mentruasi pada usia sebelum 10 tahun berisiko lebih tinggi mengidap tumor jinak tersebut.

Penyebab Timbulnya Kista

Tergantung dari jenis kista yang diderita, benjolan kista dapat tumbuh di wajah, leher, dada, punggung, kulit kepala, telapak tangan, dan telapak kaki. Ukuran benjolan juga bervariasi, dan dapat muncul akibat sejumlah penyebab berikut:

  • Kondisi genetik
  • Tumor
  • Infeksi
  • Kelainan pada perkembangan embrio
  • Cacat pada sel
  • Kondisi inflamasi kronis
  • Penyumbatan pada saluran pada tubuh
  • Parasit
  • Cedera.

Bahaya Kedua Kondisi: Kista dan Miom

Meski miom dan kista termasuk kategori jinak, kedua penyakit akan sangat mengganggu kerja organ hingga muncul gejala seperti perdarahan, nyeri atau sulit memiliki keturunan. Pada tahap ini, keduanya perlu mendapatkan pengobatan.

Cara Mengobati Kista dan Miom

Untuk mengurangi timbulnya rasa nyeri akibat penyakit ini pada bagian pinggul, punggung, dan kaki, Anda dapat mengkonsumsi obat pereda nyeri untuk sementara. Selanjutkan, Anda perlu mendapatkan pengobatan, dan jika ukuran sudah terlalu besar dan banyak, maka perlu dilakukan pengangkatan rahim.

Baca Juga: Bisakah Hamil Jika Ada Miom di Rahim?

Apapun jenis penyakitnya, perlu ditangani dengan segera dan tepat. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gejala kista dan miom, reservasikan jadwal konsultasi dan pemeriksaan Anda di RSIA Bunda CiputatRSU Bunda JakartaRSU Bunda PadangRSU Bunda Margonda. Kunjungi juga laman informasi kami untuk mendapatkan informasi layanan kesehatan lainnya.

















Thursday, 17 February 2022

Endometriosis Pada Perempuan

Posted by Bundamedik Healthcare System | 13:37 Categories: ,

Endometriosis adalah suatu gejala yang ada pada sistem reproduksi perempuan. Kondisi tersebut menyebabkan jaringan dari lapisan dinding rahim tumbuh di luar rongga rahim, yang dapat memicu timbulnya rasa sakit tak tertahankan.

Selain itu, penyakit ini dapat mengganggu kesuburan perempuan pada saat fase menstruasi. Jika tidak segera dilakukan pengobatan maka dapat menimbulkan komplikasi, selain juga akan sangat mempengaruhi proses program kehamilan.

Apa saja tanda-tanda dan gejala Endometriosis ?

Tanda dan gejala endometriosis adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah. Tingkat keparahan nyeri dapat berbeda-beda pada setiap perempuan.

Namun, secara umum rasa nyeri ini biasanya akan bertambah parah saat menstruasi atau melakukan hubungan seksual, selain itu juga tanda-tanda yang umum di rasakan antara lain :

  • Nyeri yang terasa menjalar dari perut bagian bawah, punggung, hingga kaki.
  • Kram, dan bisa disertai dengan mual, muntah, atau diare.
  • Mengalami masalah saat buang air kecil.
  • Mengalami masalah pencernaan, misalnya sembelit atau diare.
  • Infertilitas

Apabila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala endometriosis tertentu, segera konsultasikanlah dengan dokter obstetric dan ginekolog RSIA Bunda Jakarta

Penyebab dari Endometriosis?

Penyebab utama endometriosis masih belum diketahui. Namun, diduga adanya faktor genetik, lingkungan, dan anatomi tubuh yang turut berperan dalam munculnya kondisi ini.

Beberapa kondisi yang diduga jadi penyebab edometriosis adalah:

  • Menstruasi Retrogade
  • Perubahan sel embrio
  • Kelainan system kekebalan tubuh
  • Bekas luka bedah.
  • Pengedaran sel endometrium.

Apa yang meningkatkan resiko endometrium ?

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit endometriosis adalah:

  • Tidak pernah melahirkan.
  • Salah satu anggota keluarga (ibu, tante, atau saudara perempuan) memiliki riwayat penyakit ini.
  • Darah menstruasi terhambat oleh suatu kondisi medis.
  • Pernah mengalami infeksi pelvis.
  • Memiliki kelainan pada rahim.
  • Mengalami menstruasi pertama sebelum berusia 12 tahun.
  • Bentuk abnormal pada rahim, leher rahim, atau vagina yang menghambat atau memperlambat menstruasi.

Pengobatan yang di lakukan ?

Sampai sekarang, penyebab kondisi ini belum diketahui, maka pengobatan untuk mengatasi endometriosis secara akurat pun belum dapat ditentukan. Pengobatan yang ada umumnya hanya untuk meringankan gejala, memperlambat pertumbuhan jaringan abnormal endometrium, meningkatkan kesuburan, serta mencegah kambuhnya gejala. Secara umum, berikut ini beberapa pilihan pengobatan untuk penyakit endometriosis adalah:

  • Minum obat Pereda nyeri
  • Terapi hormone
  • Operasi Endometriosis

Akan tetapi, hati-hati dengan kemungkinan risiko komplikasi yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, selalu konsultasikan ke dokter sebelum Anda memutuskan untuk melakukan operasi. Pertimbangkan dengan baik segala efek samping dan risiko komplikasi, konsultasikan segala bentuk terapi ke Dokter Obstetri dan Ginekolog RSIA Bunda Jakarta.

dr. Rizka Yurianda, Sp.OG (K) Fer  – Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan RSIA Bunda Jakarta 









www.bunda.co.id

www.roboticsurgeryindonesia.com

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Youtube