Prostatectomy merupakan sebuah tindakan bedah yang dilakukan oleh dokter dalam mengambil sebagian atau seluruh kelenjar prostat yang terkena kanker agar kanker yang terdeteksi tidak menyebar ke seluruh tubuh.
Dalam prosesnya ada beberapa tindakan, tergantung kondisi
pasien tersebut. Oleh karena itu, sebelum menentukannya, dokter akan melakukan
pemeriksaan terlebih dulu secara keseluruhan termasuk keadaan dan kesiapan
mentalitasnya. Reservasikan kunjungan
Anda di RSU Bunda Jakarta untuk mendapatkan pelayanan yang kekeluargaan dari
tiap tenaga medis dan tenaga kerja.
Berbagai Macam Prostatectomy yang Sering Dilakukan
Setiap tindakan yang dilakukan mempunyai namanya sendiri,
misalnya Prostatektomi Radikal di mana dokter akan mengangkat seluruh bagian
kelenjar prostat, Vesikula Seminalis, dan kelenjar getah bening yang terkena
kanker. Dalam prosesnya, Prostatektomi Radikal dibagi lagi menjadi beberapa
sistem.
1. Bedah Terbuka
Tindakan tersebut dilakukan oleh ahli bedah yang akan
melakukan sayatan terlebih dulu hingga mampu menggapai kelenjar prostat. Perlu
diketahui bila proses ini melalui beberapa pendekatan seperti:
• Retropubik
Sayatan akan dimulai dari bagian pusar sampai ke tulang
kemaluan. Bila kanker telah mencapai kelenjar getah bening, maka mereka akan
mengambilnya melalui kateter atau selang kecil.
Setelah prosedur, pasien dapat buang air kecil melalui
selang tersebut, dan prosedur ini kadang memiliki efek samping yang
mempengaruhi kemampuan ereksi dan kandung kemih secara temporer (sementara).
Tetapi risiko kerusakan saraf tidak terlalu besar, dan biasanya hanya bertahan
selama 3 minggu.
• Perineum
Perlu diketahui, biasanya langkah ini jarang dilakukan
karena bisa berpengaruh besar terhadap kemampuan ereksi. Tindakan dimulai dari
area anus dan skrotum. Walau beresiko tinggi, namun proses pemulihannya lebih
cepat dan efektif.
• Pemotongan Saraf
Langkah ini dilakukan ketika kanker sudah menyerang ke
berbagai saraf, oleh karena itu harus dilakukan pemotongan. Risiko terbesarnya
adalah penderitanya tidak bisa lagi ereksi.
2. Prostatectomy Radikal Laparoskopi
Tindakan ini dilakukan dengan sayatan kecil menggunakan bantuan
instrumen laroskop, dimana tindakan manual akan dilakukan seminimal mungkin.
Harus diakui, cara ini mempunyai berbagai kelebihan seperti waktu pemulihan
serta rawat inap lebih singkat.
Selain kedua tindakan di atas, masih ada lagi beberapa
proses operasi penderita prostat yang harus diketahui. Coba simak prosedur
serta penjelasannya di bawah ini sesuai dengan layanan yang kami berikan.
Tindakan Berupa Robot-Assisted Radical Prostatectomy
Seperti namanya, tindakan ini menggunakan lengan robot yang
akan menerjemahkan berbagai perintah dari gerakan yang dilakukan oleh dokter.
Dengan begini tingkat akurasi menjadi lebih tinggi. Proses operasi juga bisa
berjalan lebih cepat kurang lebih 2 jam 30 menit, mengurangi waktu operasi
biasa yang dibutuhkan oleh dokter.
Bukan hanya cepat, manfaat dari robotic radical
prostatectomy ini memungkinkan pasien lebih cepat dalam proses recovery.
Hanya berkisar 2 sampai 4 hari maksimal, dibanding operasi biasa yang dapat
mencapai 7 hari masa penyembuhan.
Selain itu, pengangkatan dilakukan secara hati-hati,
sehingga efek samping yang terjadi dapat terhindarkan, seperti impotensi
setelah tindakan, rasa nyeri, hingga pendarahan.
Tindakan Prostatectomy Sederhana
Prostatektomi sederhana tidak akan mengangkat seluruh
kelenjar prostatnya, namun hanya memindahkan aliran dari urine. Tindakan ini
direkomendasikan bagi Anda dengan gejala buang air kecil yang bermasalah dan
terjadi pembesaran pada kelenjar prostat, namun bukanlah kelainan kanker. Untuk
menentukan tindakan apa yang sesuai untuk kondisi pasien, dokter spesialis akan
melakukan pemeriksaan terinci terlebih dulu.
Persiapan yang Harus Dilakukan Sebelum Prostatectomy
Perlu diketahui bagi pasien sebelum melakukan tindakan, ada
beberapa hal yang harus dipersiapkan terlebih dulu. Dokter akan melakukan
beberapa tes untuk mengetahui bagaimana keadaan medis Anda sebenarnya.
Tes tersebut adalah Sistoskopi, yang akan melihat terlebih
dulu bagaimana kondisi dari dari kandung kemih serta uretra. Berikutnya ada tes
rektal digital dan biopsi, antigen spesifik untuk prostat, sampai darah.
Prosedur dimulai dengan dokter memberikan bius lokal yang
menjaga pasien tetap sadar selama tindakan, atau bius total yang membuat pasien
tertidur selama tindakan. Area kelamin pasien dibersihkan dengan antiseptik dan
mengoleskan gel ke lubang saluran kemih untuk mengurangi nyeri saat proses
memasukkan sistoskop.
Dokter akan memasukkan sistoskop secara perlahan-lahan ke
saluran kemih bagian bawah yang disebut uretra. Kamera yang terpasang di
sistoskop akan mengirim gambar ke layar monitor, sehingga dokter dapat melihat
kondisi uretra dan kandung kemih.
Yang Harus Diketahui Setelah Operasi
Pasca pemulihan setiap penderita satu dengan lainnya berbeda.
Tergantung dari fisik serta bagaimana tindakan yang dilakukan. Berikut beberapa
poin penting yang wajib diperhatikan setelah selesai melakukan operasi.
- Dilarang mengemudi setidaknya 1 minggu atau sampai kateter sudah dilepas atau sudah tidak lagi memakai obat nyeri
- Check Up rutin dengan dokter hingga beberapa minggu bahkan bisa sampai bulan terkandung kondisinya
- Usahakan tidak melakukan hubungan seksual terlebih dulu selama beberapa hari, selain itu jangan melakukan olahraga berat terlebih dulu. Istirahat total selama kurang lebih 6 minggu.
- Tidak disarankan bekerja ekstra atau lembur, lakukan istirahat cukup serta berbagai makanan bergizi
Tingkat keberhasilan dari tindakan ini memang dipengaruhi banyak faktor. Poin pentingnya adalah sebelum dan sesudah operasi prostatectomy harus mengikuti apa yang disarankan oleh dokter semuanya hingga dinyatakan benar-benar sembuh. Reservasikan kunjungan Anda ke RSU Bunda Jakarta untuk konsultasi operasi prostatectomy lebih lanjut dan temukan jadwal dokter preferensi Anda. Ada juga laman informasi kami yang memuat layanan-layanan kesehatan lainnya yang dapat Anda kunjungi.
0 comments:
Post a Comment