Tuesday, 15 March 2016

Kenali Kanker Indung Telur

Posted by Bundamedik Healthcare System | 07:50 Categories:

Kanker indung telur adalah tumor ganas yang tumbuh dari indung telur atau ovarium. Kanker indung telur biasa disebut juga dengan kanker ovarium. Ovarium adalah organ reproduksi perempuan yang menghasilkan sel telur (sel benih). Setiap perempuan normal memiliki dua buah ovarium, di kanan dan kiri rahim.

Indung telur merupakan organ yang unik, karena menghasilkan sel telur sebagai ‘benih’ untuk keturunan berikutnya (anak). Namun seperti organ-organ lain dalam tubuh, indung telur memiliki jaringan lapisan luar (epitel) dan jaringan pengikat (stroma). Oleh karena itu, tumor yang berasal dari ovarium dapat muncul dari ketiga jenis jaringan tersebut, yaitu tumor epitel, tumor sel benih, dan tumor sel-sel jaringan ikat (stromal cell tumor). 

Kerap kali kita mendengar istilah ‘kista’ sebagai sebutan untuk kanker ovarium. Istilah kista berarti tumor berbentuk bulat yang isinya sebagian besar adalah cairan. Kista dapat bersifat ganas (kanker) atau jinak (tumor jinak). Jadi istilah kista ovarium hanya menunjukkan bahwa ada tumor berbentuk bulat berisi cairan pada seorang perempuan dan tidak harus berarti merupakan suatu kanker.

Sebagian besar kanker ovarium adalah kanker epitel dan biasanya terjadi pada perempuan usia lanjut (pascamenopause). Kanker sel benih umumnya terjadi pada anak perempuan atau perempuan dewasa usia muda. Kanker biasanya terjadi pada satu sisi ovarium, tetapi dapat pula tumbuh pada kedua sisi. Kanker sel benih biasanya hanya mengenai satu sisi ovarium.

Selain pembagian di atas, ada pula tumor ovarium yang disebut memiliki potensi keganasan rendah. Kelompok ini biasanya disebut tumor dengan low malignant potential  atau borderline malignancy. Pada tumor ini, sel-sel abnormal dapat menjadi ganas, tetapi jarang demikian. Tumor biasanya tetap berada di ovarium, tidak menyebar ke organ lain.

Mengapa Saya Dapat Terkena Kanker Indung Telur?
Tidak ada yang tahu persis mengapa seorang perempuan dapat terkena kanker ovarium dan yang lain tidak. Yang jelas, seseorang dengan riwayat kanker ovarium dalam keluarga (ibu, anak, saudara perempuan, nenek, bibi) memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan perempuan lainnya. Jika ada faktor ‘keturunan’ (mutasi gen yang diwariskan dalam keluarga), maka setiap perempuan dalam keluarga tersebut memiliki risiko terkena kanker yang sama.

Sebagian besar penderita kanker indung telur tidak diketahui penyebabnya. Ada beberapa faktor risiko yang agaknya berperan dalam kejadian kanker ovarium, misalnya usia lanjut, penggunaan obat-obat hormonal (pil KB, terapi sulih hormon) jangka panjang, tidak pernah hamil, konsumsi obat-obat penambah kesuburan, memakai bedak tabur di kemaluan, kegemukan, dan sebagainya. Namun faktor-faktor risiko tersebut jarang berperan sendirian dan mungkin terkait dengan situasi tertentu yang belum diketahui.

Apa Gejala-Gejala Kanker Indung Telur?
Pada tahap awal, kanker indung telur tidak menyebabkan gejala apa pun. Jika ada gejala, biasanya kanker sudah cukup lanjut. Gejala yang mungkin dialami adalah:
  • Nyeri atau pembesaran perut
  • Nyeri di pelvis (rongga pangul)
  • Rasa tidak enak di perut (kembung, cepat merasa kenyang, sulit buang bair besar).
Gejala-gejala tersebut tidak khas untuk kanker dan banyak penyakit juga menyebabkan gejala yang mirip. Oleh karena itu jika terdapat gejala, lebih baik periksakan ke dokter yang paham sehingga dapat diketahui dan diatasi.

Bagaimana Saya Mengetahui Kalau Saya Mengidap Kanker Indung Telur?
Kanker indung telur yang masih berukuran kecil biasanya ditemukan secara tidak sengaja, ketika Anda menjalani pemeriksaan kandungan untuk check-up atau alasan lain yang menggunakan ultrasonografi (USG).

Kecurigaan kanker indung telur biasanya dibuat setelah pemeriksaan kandungan yang teliti ditambah dengan USG. Namun diagnosis pasti kanker indung telur hanya dapat dibuat setelah tumor diangkat (dioperasi). Sering terjadi tumor ovarium yang sebelumnya disangka kanker ternyata bukan kanker setelah dioperasi dan diperiksa di laboratorium patologi anatomi. Hal ini disebabkan karena pemeriksaan USG tidak dapat memastikan apakah suatu tumor atau kista, bersifat jinak atau ganas.

Apa yang Harus Dilakukan Setelah Saya Didiagnosis Kanker Indung Telur?

Stadium Kanker Indung Telur

Stadium I, Pada stadium I, kanker dapat ditemukan pada satu atau kedua ovarium. Sel kanker dapat ditemukan di permukaan luar salah satu atau kedua ovarium atau di  dalam cairan rongga perut (peritoneum).

Stadium II, Pada stadium II, kanker ditemukan pada salah satu atau kedua ovarium dan telah menyebar ke bagian lain rongga panggul. Sel-sel kanker ditemukan di saluran indung telur (tuba Fallopii), rahim (uterus), atau jaringan lain. Sel-sel kanker dapat pula ditemukan di dalam cairan rongga perut.

Stadium III, Sel-sel kanker telah menyebar ke jaringan-jaringan di luar rongga panggul (pelvis) atau menyebar ke kelenjar getah bening terdekat (regional). Sel-sel kanker juga dapat ditemukan di bagian luar (permukaan) hati.

Stadium IV, Sel-sel kanker telah menyebar ke jaringan-jaringan lain di luar rongga perut dan panggul. Sel-sel kanker mungkin terdapat di dalam hati, paru-paru atau organ lainnya.

Pengobatan Kanker Indung Telur, Ada beberapa jenis pengobatan yang dapat diberikan untuk kanker ovarium. Perbedaan juga ditentukan dari jenis kanker, apakah kanker epitel, sel benih atau jenis lainnya. Pengobatan standar biasanya meliputi pembedahan dan kemoterapi.

Bedah, Sebagian besar pasien akan menjalani operasi pengangkatan tumor. Jenis operasi yang dilakukan adalah:
  1. Histerektomi total: prosedur pengangkatan rahim, leher rahim, dan kedua indung telur. Jika dilakukan dengan sayatan di dinding perut, operasi ini disebut histerektomi total abdominal. Jika diangkat melalui sayatan kecil menggunakan laparoskop, prosedurnya disebut histerektomi laparoskopik.
  2. Salpingo-ooforektomi unilateral: tindakan bedah yang mengangkat satu indung telur dan satu saluran indung telur (tuba Fallopii).
  3. Salpingo-oorofektomi bilateral: tindakan bedah yang mengangkat kedua indung telur dan kedua salurannya.
  4. Omentektomi: tindakan bedah untuk mengangkat omentum (jaringan yang melapisi dinding perut).
  5. Biopsi kelenjar getah bening: pengangkatan semua atau sebagian kelenjar getah bening. 
Kemoterapi, Kemoterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan untuk menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker, baik dengan membunuh sel-sel kanker atau mencegah mereka membelah (berkembang biak). Kemoterapi biasanya dilakukan dengan memasukkan obat ke dalam pembuluh darah (injeksi).

Pemilihan Terapi Berdasarkan Stadium Kanker

Kanker Epitel Ovarium  Stadium I dan II
Pilihan pengobatan kanker epitel ovarium stadium I dan II meliputi:

  • Histerektomi abdominal total, salpingo-ooforektomi bilateral, dan omentektomi. Kelenjar getah bening dan jaringan lain di rongga panggul dan perut (misalnya usus buntu) biasanya juga diambil untuk diperiksa di bawah mikroskop apakah mengandung anak sebar sel kanker.
  • Histerektomi abdominal total, salpingo-ooforektomi unilateral, dan omentektomi. Sama seperti di atas, kelenjar getah bening dan jaringan lainnya di rongga panggul dan perut juga diangkat untuk diperiksa di bawah mikroskop, Pembedahan dilanjutkan dengan kemoterapi, Kanker Ovarium Stadium III dan IV
Pilihan pengobatan kanker epitel ovarium stadium III dan IV yang pertama adalah pengangkatan tumor (jika masih dapat diangkat) dengan histerektomi abdominal total, salpingo-ooforektomi bilateral, dan omentektomi. Setelah operasi, umumnya dilanjutkan dengan kemoterapi sebanyak 6 kali. Pada tumor yang berukuran besar atau tidak dapat dioperasi, biasanya terapi diberikan berupa kemoterapi neoajuvan sebanyak 3 kali. Kemudian, tumor diperiksa kembali apakah ukurannya mengecil dan dapat dioperasi. Jika dapat, operasi yang dilakukan sama seperti di atas. Setelah operasi, dapat dilanjutkan kembali dengan kemoterapi.



















0 comments:

Post a Comment

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Youtube