Tuesday, 1 March 2016

Bedah Saluran Pencernaan

Posted by Bundamedik Healthcare System | 07:56 Categories:

Penggunaan Robot dalam Bedah Saluran Pencernaan Dalam dekade terakhir, pembedahan invasif minimal (MIS - Minimally Invasive Surgery) telah terbukti merupakan pertanda kemajuan ilmu bedah modern dalam perkembangan dunia kedokteran. Walaupun demikian, perkembangannya dibatasi oleh keterbatasan kemampuan alat, berupa gambaran video hanya dua dimensi, visualisasi kamera yang tidak stabil, dan terbatasnya gerakan alat (hanya 4 arah), dan posisi yang tidak ergonomis untuk dokter bedahnya, sehingga melelahkan.

Seiring dengan kemajuan teknologi, diciptakanlah alat pembedahan robotik, sejak awal tahun 1990an, untuk mengatasi kendala keterbatasan tersebut diatas. AESOP (Automated Endoscopic System for Optimum Positioning, robot buatan Computer Motion Inc, Amerika Serikat) adalah lengan robot kamera pertama yang bisa diaktivasi melalui perintah suara, dan digunakan untuk memegang dan memposisikan kamera untuk pembedahan laparoskopi. Pengalaman para penggunanya, lengan robot ini dapat membantu dokter bedah melakukan operasi lebih baik, karena kamera yang lebih stabil dibandingkan kamera yang dipegang oleh manusia (asisten bedah).

Sistem robotik Zeus (buatan Computer Motion Inc, Amerika Serikat) menggabungkan unit AESOP dengan dua lengan robotik lain untuk membentu dokter bedah melakukan berbagai manuver pembedahan. Sistem robotik da Vinci (buatan Intuitive Surgical Inc, Amerika Serikat) adalah sistem robotik yang paling canggih yang tersedia saat ini. Sistem ini terdiri dari tiga komponen yang terintegrasi. Konsol bedah, dimana dokter bedah mengendalikan robot dari jarak jauh; sistem InSite Vision, dimana proses gambar tiga dimensi dilakukan; dan sistem lengan robot yang akan masuk kedalam tubuh pasien.

Dokter bedah duduk didepan konsol kontrol, dengan melihat visual tiga dimensi, kedua tangan dan kedua kaki mengendalikan berbagai kendali manipulator dan untuk menggerakan dan mengaktivasi gerakan instrumen robotik di dalam tubuh pasien. Instrumen EndoWrist yang berada dalam tubuh pasien, mempunyai mekanisme ruang gerak sampai 7 derajat ruang gerak, sehingga bisa meniru semua gerakan tangan dokter bedah. Hal ini jauh lebih unggul dibandingkan peralatan laparoskopi konvensional yang hanya memiliki 4 derajat ruang gerak.


















www.bunda.co.id
http://roboticsurgeryindonesia.com

0 comments:

Post a Comment

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Youtube