Penggunaan robot dalam proses pembedahan tidak membutuhkan sayatan lebar sehingga minim pendarahan dan rasa nyeri.
Secara luas, robotic surgery sudah diterapkan di berbagai cabang ilmu seperti kebidanan, onkologi, urologi, bedah toraks, dan bedah ortopedi. Namun sebagai langkah awal, layanan robotic surgery di RS Bunda Jakarta baru ditujukan untuk kasus mioma uteri, kista ovarium, histerektomi (angkat rahim), kanker prostat, dan kanker usus.
www.bunda.co.id
http://roboticsurgeryindonesia.com
Pembedahan terbuka dalam dunia medis era terkini sudah mulai dikurangi. Itu dimungkinkan seiring dengan ditemukannya metode minimal invasif. Sebut saja lapa-roskopi atau tindakan bedah minimal yang umumnya ditujukan untuk mengurangi risiko yang didapatkan pada operasi besar. Dengan alat bantu kamera, monitor, dan instrumen khusus, metode itu bisa mengurangi risiko pada operasi terbuka seperti infeksi atau kehilangan banyak darah. Pemulihannya bahkan relatif lebih cepat. Setelah laparoskopi, teknologi yang lebih maju hadir melalui robotic surgery. Pembedahan yang menggunakan robot itu bisa dikatakan merupakan penyempurnaan laparoskopi.
Di Amerika Serikat, tindakan bedah dengan robotic surgery sudah banyak dilakukan. Si pasien tidak lagi harus membayangkan operasi yang menyeramkan, dengan waktu pemulihan yang lama. Seperti itulah yang dikemukakan Carla, dalam sebuah testimoninya. Carla yang harus menjalani operasi histerektomi atau operasi pengangkatan rahim mengaku tidak mengalami kesulitan berarti. Sebelumnya, berdasarkan pengalaman operasi fibroid (tumor jinak yang tumbuh di dalam rahim) yang dialaminya 10 tahun lalu, Carla punya memori yang tidak menyenangkan. Rasa nyeri, sakit perut, dan pemulihan yang memakan waktu enam minggu pernah ia rasakan. Namun, semua itu tidak terbukti, terutama nyeri di lokasi sayatan yang tidak sesakit dahulu. Besoknya, Carla bahkan sudah diperbolehkan pulang.
Selang satu minggu setelah operasi. Carla sudah kembali bekerja secara paruh waktu. Setelah dua minggu, sebagian besar kegiatan harian sudahbisa ia lakukan. Setelah menyadari manfaat yang bisa didapat dari robotic surgery itu. Rumah Sakit Bunda Jakarta pun tergerak untuk menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang menyediakan layanan tersebut. "Seperti pasien-pasien kanker yang tadinya harus operasi besar dan sangat tinggi morbiditas atau kesaki-tannya, sekarang pasien akan sangat diuntungkan dengan operasi yang aksesnya sangat kecil dan masa pulih yang jauh lebih cepat," ujar Vice President of Bunda Medik Dr. Ivan R Sini .
Ia mengharapkan robotic surgery bisa menjadi salah satu icon yang mengembalikan kepercayaan bahwa Indonesia mampu melakukan dan mengikuti perkembangan medis di luar negeri. "Tentu, ini tidak hanya untuk gaya-gayaan, tetapi lebih untuk kepentingan pasien karena akan banyak pasien yang diuntungkan," tegasnya. Dr. Ivan mengungkapkan investasi yang besar diperlukan untuk menghadirkan layanan berteknologi canggih itu. Selain ketersediaan alat, dibutuhkan dokter yang berkompeten dengan terlebih dahulu mengikuti pelatihan. "Walaupun bersifat robotik yang dilengkapi komputer, sistem ini tidak dapat mengambil keputusan sendiri dalam pembedahan. Jadi, dokter ahli masih berperan dalam tindakan operasinya."
Minim luka
Dr. Ivan menjelaskan sejumlah keuntungan yang bisa didapat pasien dengan robotic surgery, di antara-nya meminimalkan gangguan pembedahan akibat getaran tangan dokter saat membedah atau menjahit untuk menutupi luka. Luka yang didapat pasien setelah operasi juga akan lebih sedikit, serta jaringan cedera lebih kecil. Hal itu disebabkan instrumen dan alat yang digunakan pada robotic surgery mempunyai ketepatan dan fleksibilitas yang tinggi. "Ditambah tampilan kamera tiga dimensi dengan sudut pandang yang lebih luas, itu memung- kinkan dokter melihat objek operasi secara lebih jelas," katanya. Robotic surgery terbukti mengurangi rasa nyeri dan pendarahan berlebih karena tidak membutuhkan sayatan lebar dalam melakukan eksplorasinya. "Seperti pasien-pasien kanker yang tadinya harus operasi besar dan sangat tinggi morbiditas atau kesakitannya, sekarang pasien akan sangat diuntung-kan dengan operasi yang aksesnya sangat kecil dan masa pulih yang jauh lebih cepat," jelas Dr. Ivan.
Secara luas, robotic surgery sudah diterapkan di berbagai cabang ilmu seperti kebidanan, onkologi, urologi, bedah toraks, dan bedah ortopedi. Namun sebagai langkah awal, layanan robotic surgery di RS Bunda Jakarta baru ditujukan untuk kasus mioma uteri, kista ovarium, histerektomi (angkat rahim), kanker prostat, dan kanker usus.
www.bunda.co.id
http://roboticsurgeryindonesia.com
0 comments:
Post a Comment