Gangguan pada pencernaan merupakan
salah satu masalah kesehatan yang
sering kita alami. Menurut data terbaru, kelainan pada saluran cerna
menempati posisi 10 besar penyakit yang
paling banyak dialami oleh pasien rawat jalan di seluruh Indonesia. Selain itu
pula, penyakit tersebut masih berada di urutan kelima penyebab kematian
terbanyak pada pasien rawat inap.
Sayangnya, penanganan untuk penyakit tersebut masih diabaikan
dan dianggap remeh oleh masyarakat. Padahal, jika tidak ditangani dengan benar
dan berlangsung dalam waktu yang panjang, kondisi ini bisa berdampak signifikan
ke organ
tubuh yang lain. Salah satu modal utama dalam upaya diagnosisi dan pengobatan saluran
cerna adalah dengan menggunakan alat bendoskopi saluran cerna.
Endoskopi adalah tindakan pemeriksaan atau tindakan
pengobatan ke dalam saluran pencernaan yang mempergunakan peralatan berupa
teropong untuk mengamati dan mengobati kelainan yang ada di dalam saluran
cerna. Jenis alat endoskopi terdapat beberapa macam. Ada yang disebut
gastroskopi di mana alat teropong dimasukkan lewat mulut hingga ke bagian
lambung dan ussus dua belas jari. Dan juga ada yang bernama kolonoskopi yang dimasukkan
melalui anus. Lalu, terdapat pula enteroskopi, yaitu pemeriksaan endoskopi
untuk mendiagnosa di usus halus. Terdapat juga endoskopi kapsul yang bentuknya
seperti kapsul.
“Jadi intinya, dari mulai mulut sampai dengan anus sudah bisa
dilihat secara langsung dan jelas kelainan apa yang diderita pasien terkait
saluran cernanya,” sebut salah satu ketua depertemen ilmu penyakit di
Indonesia. Prosedur endoskopi dapat dikerjakan untuk dua tujuan. Pertama, untuk
keperluan diagnostik seperti pada penyakit dispepsia atau maag, asam lambung,gastroesophageal
reflux disease (GERD), dan lainnya.
Terutama pasien yang mengalami gejala muntah
darah, nyeri hebat
di perut, berat badan turun dengan drastis, anemia, hingga diare kronik. Kedua,
untuk tujuan terapeutik atau pengobatan. Misalnya untuk terapi perdarahan
saluran cerna atas atau bawah, liver kronis, atau obstruksi saluran empedu yang
disebabkan oleh batu empedu, t umor, pankreas, atau akibat tumor saluran
empedu.
Sebagian besar akibat batu empedu. Gejala yang ditimbulkan
itu adalah badan kuning disertai dengan peradangan, demam, nyeri
perut, dan sebagainya.
0 comments:
Post a Comment