Pemeriksaan endoskopi merupakan pemeriksaan teleskopik, dokter
memasukan alat optik (teropong) ke dalam mulut hingga mencapai lambung,
duodenum dan usus dua belas jari. Pemeriksaan endoskopi dapat memastikan ada
'lesi' apa di dalam lambung.
Keluhan sakit maag dapat disebabkan karena berbagai hal. Bila
dikaitkan dengan ada tidak nya lesi (radang, luka, borok/tukak) pada
kerongkongan, lambung atau usus dua belas jari, maka keluhan sakit maag dalam
istilah medik merupakan suatu keluhan sindroma dispepsia.
Pada saat meneropong keadaan saluran cerna, dokter dapat juga
mengambil sampel jaringan (biopsi). Sampel jaringan hasil biopsi akan
dianalisa di laboratorium.
Indikasi pemeriksaan endoskopi adalah:
- ada tanda bahaya,
- umur diatas 55 tahun, dengan keluhan dispepsia,
- tidak ada respon terhadap terapi empiris,
- untuk keperluan skrining kanker lambung atau kanker duodenum, terutama pada mereka yang ada riwayat keluarga (ayah/ibu) dengan kanker lambung atau kanker duodenum.
Sebelum dilakukan pemeriksaan endoskopi, pasien harus
mempersiapkan diri dengan puasa minimal selama 6 jam. Selama pemeriksaan pasien
akan ditidurkan dengan obat tidur (obat penenang) sehingga pasien menjadi
merasa nyaman dan tidak merasa sakit. Bila sudah tidur, dokter akan
meneropong kerongkongan, lambung dan usus dua belas jari, lamanya sekitar 5
hingga 10 menit.
Sindroma dispepsia bila diteropong dengan menggunakan alat
endoskopi dapat terbagi menjadi sindroma dispepsia organik dan sindroma
dispepsia fungsional.
- Pada sindroma dispepsia fungsional, dokter tidak melihat adanya lesi atau kelainan organik,
- Pada sindroma dispepsia organik, dokter melihat adanya lesi atau kelainan organik.
Lesi atau kelainan organik yang dimaksud di dalam sindroma
dispepsia organik, dapat berupa suatu peradangan hingga suatu luka
(ulkus=tukak) atau borok pada saluran cerna yang lokasinya terletak pada
esofagus (kerongkongan), gaster (lambung) dan atau duodenum (usus dua belas
jari).
0 comments:
Post a Comment