Operasi bedah robotik atau robotic surgery rupanya cukup
banyak diminati pasien. Dalam waktu dua tahun, sebanyak 150 pasien pertama
telah ditangani dengan bedah robotik di Indonesia. Koordinator Advanced
Robotic and Minimally Invasive Surgery (ARMIS) Rumah Sakit Bunda Jakarta, dr. Sita
Ayu Arumi mengatakan, bedah robotik hingga saat ini telah banyak menangani
operasi mioma uteri dan kista. "Paling banyak miom dan kista karena
orang-orang kenalnya Rumah Sakit Bunda itu kan untuk ibu dan anak. Padahal kita
ada rumah sakit umum. Bisa tangani bedah usus, urologi, dan banyak lagi,"
ujar Sita.
Bedah robotik merupakan teknologi pembedahan menggunakan tangan robot yang menjadi kepanjangan tangan dokter bedah. Jadi, seorang dokter bedah yang mengontrol atau mengoperasikan langsung robot tersebut. Menurut Sita, hampir semua operasi bisa dilakukan dengan bedah robotik, kecuali operasi persalinan caesar. Ia mengatakan, dengan bedah robotik luka sayatan pada pasien sangat kecil. Dalam metode ini, alat bedah yang sangat kecil dimasukkan ke dalam perut pasien melalui pusar dan dihubungkan ke dokter bedah dari serat fiber optic ke surgeon consule (simulator).
"Dengan luka sayatan yang lebih kecil akan menguntungkan untuk pasien. Risiko infeksi akan lebih kecil dan pasien lebih cepat pulih sehingga masa rawat inap tidak lama," terang Sita yang merupakan dokter spesialis obstetri dan ginekologi ini. Alat bedah robotik yang bernama "Da Vinci Surgery" itu memang baru ada satu di Indonesia. Bedah robotik dimulai pertama kali di Indonesia tahun 2012. Hingga saat ini sekitar 10 dokter telah mampu mengoperasikan robot tersebut.
www.bunda.co.id
www.roboticsurgeryindonesia.com
Bedah robotik merupakan teknologi pembedahan menggunakan tangan robot yang menjadi kepanjangan tangan dokter bedah. Jadi, seorang dokter bedah yang mengontrol atau mengoperasikan langsung robot tersebut. Menurut Sita, hampir semua operasi bisa dilakukan dengan bedah robotik, kecuali operasi persalinan caesar. Ia mengatakan, dengan bedah robotik luka sayatan pada pasien sangat kecil. Dalam metode ini, alat bedah yang sangat kecil dimasukkan ke dalam perut pasien melalui pusar dan dihubungkan ke dokter bedah dari serat fiber optic ke surgeon consule (simulator).
"Dengan luka sayatan yang lebih kecil akan menguntungkan untuk pasien. Risiko infeksi akan lebih kecil dan pasien lebih cepat pulih sehingga masa rawat inap tidak lama," terang Sita yang merupakan dokter spesialis obstetri dan ginekologi ini. Alat bedah robotik yang bernama "Da Vinci Surgery" itu memang baru ada satu di Indonesia. Bedah robotik dimulai pertama kali di Indonesia tahun 2012. Hingga saat ini sekitar 10 dokter telah mampu mengoperasikan robot tersebut.
www.bunda.co.id
www.roboticsurgeryindonesia.com
0 comments:
Post a Comment