Saturday 25 June 2016

Endoskopi Diagnosis Saluran cerna

Posted by Bundamedik Healthcare System | 07:27 Categories:
Salah satu cara efektif diagnosis masalah saluran cerna adalah dengan endoscopy. Namun masih ada sebagian masyarakat yang mungkin belum mengetahuinya. Lalu seperti apakah endoscopy itu? Gangguan pada saluran cerna cukup sering dikeluhkan sebagian orang. Berbagai gejala muncul, mulai dari nyeri ulu hati, mual, muntah darah hitam atau segar hingga buang air besar berwarna hitam atau segar. Tanpa pengobatan yang tepat, gangguan ini dapat menyebabkan kematian. Guna memperoleh pengobatan yang tepat, dibutuhkan diagnosis yang tepat. Salah satunya dengan endoscopy. Berikut wawancara eksklusif Bunda Gazette dengan Dr. dr. Kaka tentang endoscopy.
T: Apakah yang dimaksud dengan endoscopy?
J: Endoscopy merupakan metode pemeriksaan saluran cerna dengan scope fiber optic. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan memasukkan semacam ’selang’ke dalam saluran cerna, baik dari atas maupun bawah. Endoscopy terbagi menjadidua jenis. Gastroscopy adalah pemeriksaan endoscopy dengan memasukkan scope dari bagian atas saluran pencernaan (melalui mulut, Red.). Sementara colonoscopy, pemeriksaan dari bagian bawah (melalui anus, Red.). Dengan endoscopy, kita dapat melihat berbagai macam kelainan pada saluraan cerna. Seperti tumor, kanker, luka, dan perlengketan. Dengan alat ini kita pun dapat melihat lambung, usus halus, usus besar, dan lain-lain.
T: Penyakit apa saja yang dapat dideteksi oleh endoscopy?
J: Dispepsia atau perasaan tidak nyaman di ulu hati, mual, kembung, cepat kenyang, penurunan berat badan, bab warna hitam, anaemia yang tidak diketahui penyebabnya.
T: Seberapa efektif pemeriksaan endoscopy?
J: Sangat efektif, karena alat ini dapat langsung melihat, tidak seperti USG atau pun rontgen. Endoscopy memiliki kamera. Jadi layaknya kita menonton tv. Jarang ada komplikasi dari penggunaan alat ini jika dilakukan oleh ahlinya. Jadi harus dokter internist yang memiliki kompetensi tentang endoscopy.
T: Siapa yang perlu mendapat pemeriksaan endoscopy?
J: Indikasi pasien dengan maag kronik yang telah berobat, namun tak menunjukan perbaikan secara signifikan. Pasien dengan gejala alarm (gejala bahaya) misalnya, muntah darah, bab hitam, anemia yang tidak diketahui penyebabnya, penyempitan, dan lain-lain.
T: Persiapan apa saja yang diperlukan saat akan melakukan pemeriksaan endoscopy?
J: Untuk gastrocopy, dapat dilakukan cek darah. Jika hasil lab menunjukkan nilai hb-nya rendah, maka kita melakukan transfusi darah terlebih dahulu. Puasa minimal enam jam, sehingga perut kosong. Karena jika pasien muntah saat dimasukkan selang dikhawatirkan akan masuk ke paru-paru. Pada pemeriksaan colonoscopy, minum obat pencuci perut sebelum tindakan, jadi perutnya benar-benar di ’kuras’. Jadi nggak ada yang miss.
T: Jelaskan prosedur pemeriksaan Endoscoy?
J: Jika pasien memiliki indikasi, kita berkoordinasi pihak rumah sakit. Kemudian pasien dibuatkan jadwal lalu saat akan endoskopi dapat dilakukan dengan sedasi ringan, sedang ataupun dalam.
T: Bagaimana cara kerja alat ini?
J: Endoscopy terdiri dari tiga komponen utama, yakni scope, kamera, dan komputer. Saat melakukan tindakan, alat itu dilengkapi dengan alat yang berfungsi untuk suction, menyemprotkan air, dan meniupkan angin. Dalam menggunakan alat ini dokter harus melakukan pelatihan dan training. Setiap dokter yang telah mengikuti pelatihan akan memperoleh sertifikat kompetensi dari kolegium Ilmu Penyakit Dalam. Tidak setiap rumah sakit memiliki alat ini.


















0 comments:

Post a Comment

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Youtube